Ketika Bandung Terlelap


Tiba-tiba saya terbangunkan oleh berhentinya laju kereta. Mungkin saat itu sekira jam 1 malam. Kupalingkan wajah ke luar jendela, disana terparkir kereta-kereta yang siap melayani penumpang esok hari. Dari desain stasiunnya, saya rasa berada di stasiun hall bandung. Stasiun yang beratap rendah namun luas. Bersih asri tertata rapi.

Tak berapa lama, kereta perlahan melaju kembali. Mulai melintasi jembatan via duct. Weugh, kangen bandung euy. Jalanannya basah selepas hujan mungkin masih gerimis dan nyaris sepi. Tak banyak lampu benderang. Seakan semuanya sudah terlelap untuk menyongsong hari esok.

Terus melaju perlahan melintasi jalur yang membelah bandung utara dan selatan. Nyaman ketika kulihat rumah-rumah warga, tidak kecil namun juga tidak terlalu besar, lampu redup, halaman bersih, asri berjejer rapi. Saya masih hafal beberapa perlintasan kereta api yang terlewati. Jalan Sunda, jalan Braga, jalan terusan martadinata, jalan A Yani, kiara condong. Ah, kangen pisan. Pengen rasanya turun.

Saya agak tegakan arah pandangan. Beuh, beberapa kali saya sempat melihat perbukitan bandung yang gemerlap.

Tampaknya perlu one-day trip ke bandung neh biar kangennya sembuh. Huehue

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mercon Buaya