Saya Menyesal

Suatu saat, saya mungkin pernah merasakan suatu kebungahan yang begitu membuncah ketika terpesona oleh seseorang. Begitu menariknya hingga saya mulai sedikit mengikuti dan berusaha menjadi seseorang yang menarik baginya pula. Saya rela melakukan apapun agar dia senang. Kebungahan ini akan semakin membuncah ketika tanda yang saya sampaikan kepadanya diterima dan direspon dengan menyenangkan. Weugh, dunia serasa milik berdua.

Well, its a normal thing. We are human. Kita diberi anugerah untuk saling menyayangi, butuh penerimaan dan tempat untuk berlindung. Dusta jika kita mengingkarinya.

Akan sangat menjadi sesuatu yang baik, lebih baik jika kebungahan tersebut diiringi dengan peningkatan kualitas di berbagai aspek kehidupan kita. Sayang jika hal ini malah menurunkan kualitas, prinsip, ketaatan kita hanya karena ingin mendapatkan hatinya.

Inilah yang pernah terjadi pada diri saya. Saya hampir kehilangan prinsip, bahkan saya rela melanggar batasan2 yang memang seharusnya saya pelihara deminya. Memang hal itu berhasil membuatnya terpesona, tapi tak pernah mampu bertahan. Akhirnya saya terpojok, merasa bersalah atas perbuatan itu. Benar-benar menyesal.

Astagfirullah, ya Allah yang Maha Penyayang, Maha Pengasih saya mohon Engkau jaga keluarga kami dengan perlindungan-Mu yang kokoh agar selalu berada dalam jalan keridhaan-Mu, dalam koridor-Mu selalu selamanya. Gagalkanlah segala usaha yang akan membawa kami keluar dari tuntunan-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami. Amin Ya Robbal Alamin.

Komentar

rosanny mengatakan…
cieee, piwit! :D
ngemeng2, ganteng bener itu poto nya yg di sblah kanan.. wkwkwk!
Pak Ade Family mengatakan…
Ouch San, you are too late to know that! :D

Postingan populer dari blog ini

Mercon Buaya