Gerimis

Malam ini saya memilih pulang menggunakan kereta ekonomi, selain karena kali ini rangkaiannya tidak terlalu berdesakan juga saya senang mendengar gelak tawa canda yang sesekali terdengar di pojokan kabin kereta. Lampu di gerbong yang saya tumpangi mati. Dalam keadaan gelap seperti itu, saya dapat dengan jelas apa yang berada diluar jendela.

Jalan yang kami lewati telah basah diguyur hujan. Sesekali pula terlihat kemacetan kecil di beberapa ruas jalan. Mendekati Depok hujan semakin deras namun mereda saat saya menginjakan kaki di stasiun tersebut. Angin khas setelah hujan menerpa wajah, terasa segar sekali. Sejuk namun juga terasa hangat ketika melihat hiruk-pikuk orang-orang yang beraktivitas di area stasiun.

Dari stasiun, saya lebih senang memilih berjalan di gang yang lebih jauh. Gang tersebut sepi. Di sebelah kirinya adalah rumah-rumah dinas pegawai PT. KAI yang begitu asri dan sederhana. Di sebelah kanannya adalah lahan kosong yang ditumbuhi banyak sekali pepohonan dan rumput liar nyaris tak terurus. Namun, justru inilah yang saya suka. Aroma segar dari pepohonan itu, daun-daun yang basah, gemercik air selokan, jalan gang yang juga basah begitu menenangkan hati. Kepenatan yang terbawa dari Jakarta serasa hilang ketika melewati jalan tersebut. Heeemmmmhhh....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mercon Buaya