Konsep Makan di Pinggir Jalan

Saya yakin kita semua pernah melihat warung makan yang berjejer di pinggir jalan. Menu masakannya biasanya adalah nasi goreng, mie goreng, pecel lele, mie baso, mie ayam, goreng ayam, sate dan lainnya. Dan rata-rata buka pada malam hari. Entahlah ada keunikan sendiri jika kita makan disana. Selain harganya murah mungkin kita dapat suasana bebas dalam arti tidak terikat aturan dinner yang ribet seperti di restoran hotel.

Pagi tadi setelah puas jogging di grand depok city, saya seperti biasa berjalan menyusuri jalan terusan citayam. Saya lewati sebuah ruko yang masih banyak yang tutup, mungkin karena hari libur dan masih pagi banget. Tapi saya melihat satu ruko yang sudah buka di pojok yang cukup menarik perhatian saya. Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah namanya. Yups, namanya adalah RBG yang ternyata singkatan dari Rebus Bakar Goreng. Heuheuh nama yang unik. Tulisan RBG tersebut dipampang di atas ruko. Lalu setelah membaca itu tulisan, saya sempat sedikit melirik ke ruangan nya. Hanya selintas yang saya lihat. Saya hanya ingat ada sejumlah meja yang ditata di atas paving block. Lalu saya lanjutkan perjalanan.

Lima detik berlalu tiba-tiba saja ada perasaan yang aneh. Hemm,, benarkah yang saya lihat tadi adalah meja-meja yang disusun di atas paving block?? Jika memang benar akan lebih unik kalo paving block tersebut disusun membentuk sebuah replika trotoar. Saya tergelitik ingin melihat kembali ruko itu dan memastikan bahwa ruko tersebut mengusung konsep makan di atas trotoar.

Saya mundur lalu memperhatikan ruko tersebut lebih teliti. Dan benarlah dugaan saya, sisi-sisi tumpukan paving block itu di cat hitam dan putih. Sebuah konsep makan di atas trotoar yang dibawa ke dalam ruko. Lalu saya lirik bagian lain ruko itu, ada sejumlah traffic sign yang melengkapi konsep tersebut.

Heuheuhu, konsepnya keren juga neh :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mercon Buaya