Belahan Jiwa

Sejak pertama kali diciptakan, benda itu telah terbelah. Belahan itu menempati ruang dan waktu yang sama sekali tidak diketahui satu sama lain. Bahkan belahan yang satu tidak mengetahui wujud belahan lainnya. Mereka terus hidup pada jalan masing-masing. Mengukir diri menuju kesempurnaan. Namun masing-masing dari mereka tak pernah bisa merasa selalu sempurna.

Waktu berjalan lambat-laun mulai mendekatkan mereka pada pertemuan yang tidak akan pernah mereka duga. Setiap belahan mulai merasakan kehadiran belahan lain yang semakin dekat. Mereka mulai resah. Mereka yakin ada belahan lain yang akan menyempurnakan dirinya. Namun dia tidak mengetahui dimanakah belahan itu berada dan seperti apa. Banyak belahan lain yang lalu lalang dihadapan mereka. Tapi mereka merasakan bahwa yang mereka temui bukanlah bagian dari diri mereka. Keresahan untuk menuju kesempurnaan diri makin menggebu, namun mereka hanya bisa pasrah jika waktu memang belum mempertemukan dengan belahannya.

Mereka yakin, akan bertemu belahannya di saat yang benar-benar sempurna. Belahan yang benar-benar saling melengkapi satu-sama-lain. Tidak mencela kekurangan belahan lainnya, namun menyempurnakannya dengan kesempurnaan yang dimilikinya.

Dan ketika waktu telah mempertemukannya.. maka sempurnalah mereka...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mercon Buaya