Perangai Bangsa Israel
Diantara pembaca sekalian mungkin adalah salah satu simpatisan Israel atau mungkin juga orang yang benci dengan tindak-tanduk bangsa tersebut. Well, itu adalah pilihan Anda. Saya yakin Anda telah mempertimbangkan keputusan tersebut dengan sangat serius, studi yang mendalam, bukan hanya ikut-ikutan saja. Dan Anda pun seharusnya siap bertanggung jawab atas keputusan tersebut.
Bani Israil dulunya adalah bangsa yang berada di bawah kekuasaan Raja Firaun Mesir. Disana mendapatkan cobaan penindasan oleh Firaun seperti misalnya anak laki-laki mereka disembelih sedangkan anak-anak perempuannya dibiarkan hidup. Allah SWT lalu menurunkan seorang laki-laki sebagai nabi yaitu Musa a.s.
Bani Israil ini diberikan banyak nikmat. Beberapa diantaranya yaitu banyak nabi yang dilahirkan di lingkungan mereka, diselamatkan dari tirani dengan ditenggelamkannya Firaun beserta pengikutnya di laut, mendapatkan negeri yang penuh dengan hasil bumi (Baitul Maqdis), 12 mata air yang dipancarkan ketika mereka sangat-sangat kehausan. Luar biasa, nikmat yang jarang diterima oleh bangsa lain.
Tapi perangai mereka begitu bebal, tidak menyukuri nikmat yang mereka terima, ingkar, sombong, permintaan mereka sangat keterlaluan, memperolok-olokan perintah Allah, bahkan membunuh para nabi. Kelakuan mereka dimurkai Allah.
Itu adalah sifat bangsa Israil jaman dahulu. Anda dapat menilai sendiri perangai mereka saat ini apakah masih sama dengan apa yang diceritakan?
Berikut beberapa kisah Bani Israil dalam Al-Quran Surat Al Baqarah 49-60.
Dan ingatlah, ketika Kami selamatkan kamu dari Firaun dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan yang besar dari Tuhanmu.
Dan ingatlah, ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.
Dan ingatlah, ingatlah ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sebagai sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu agar kamu bersyukur.
Dan ingatlah, ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya: 'Hai Kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sebagai sembahanmu), maka bertaubatlah kepada tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.'
Dan ingatlah, ketika kamu berkata: 'Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan nyata', karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya.
Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.
Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu manna dan salwa. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Dan ingatlah ketika Kami berfirman: 'Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis) dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangya sambil bersujud, dan katakanlah: 'Bebaskanlah kami dari dosa', niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kmi akan menambah pemberian Kami kepada orang-orang yang berbuat baik.'
Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan mengerjakan yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik.
Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu'. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Makan dan minumlah dari rezeki yang diberikan Allah, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi.
Komentar