20100829 21:56
Sepulang silaturahmi sama teman-teman d3if2701 sekaligus celebrating 25 aniversary cahyo, saya menuju Gondangdia untuk kemudian menuju Depok.
Kereta yang datang duluan adalah kereta ekonomi, si orange :D. Alhamdulillah tak terlalu penuh sesak. Saya berdiri di pertengahan gerbong dekat dengan kabin barang. Sampai di Cikini, ada satu keluarga muda yang terdiri dari ayah ibu dan 3 anak kecil. Anak paling kecil digendong karena masih bayi, yang kedua berdiri sambil memegang kain celana ibunya. Ibu tersebut tidak kebagean tempat duduk.
Kereta perlahan mulai berjalan. Goyangan dan sesekali hentakan kereta membuat anak kedua ibu itu cemas, merasa terombang ambing takut jatuh. Si ibu hanya bisa bilang sabar sambil mengusap bayi yang digendongnya. Si ibu tampak sangat kesusahan.
Pahitnya adalah bahwa di depan ibu yang kesusahan itu ada seorang laki-laki setengah baya yang dengan tenangnya duduk manis. Lelaki itu tertunduk seperti tak ingin melihat situasi disekitarnya, entah tertidur ato pura-pura tidur. Berkali-kali si ibu mengeluh namun tak jua mendapatkan tempat duduk yang memang layak dan berhak untuknya.
Tragisnya ketika sampai sekitaran Tebet-Cawang yang mempersilakan duduk malah seorang ibu-ibu dan si lelaki itu masih tertunduk duduk. Ck ck sikapnya benar-benar tak sehat.
Kejadian ini masih sangat sering saya temui di kereta.
Kereta yang datang duluan adalah kereta ekonomi, si orange :D. Alhamdulillah tak terlalu penuh sesak. Saya berdiri di pertengahan gerbong dekat dengan kabin barang. Sampai di Cikini, ada satu keluarga muda yang terdiri dari ayah ibu dan 3 anak kecil. Anak paling kecil digendong karena masih bayi, yang kedua berdiri sambil memegang kain celana ibunya. Ibu tersebut tidak kebagean tempat duduk.
Kereta perlahan mulai berjalan. Goyangan dan sesekali hentakan kereta membuat anak kedua ibu itu cemas, merasa terombang ambing takut jatuh. Si ibu hanya bisa bilang sabar sambil mengusap bayi yang digendongnya. Si ibu tampak sangat kesusahan.
Pahitnya adalah bahwa di depan ibu yang kesusahan itu ada seorang laki-laki setengah baya yang dengan tenangnya duduk manis. Lelaki itu tertunduk seperti tak ingin melihat situasi disekitarnya, entah tertidur ato pura-pura tidur. Berkali-kali si ibu mengeluh namun tak jua mendapatkan tempat duduk yang memang layak dan berhak untuknya.
Tragisnya ketika sampai sekitaran Tebet-Cawang yang mempersilakan duduk malah seorang ibu-ibu dan si lelaki itu masih tertunduk duduk. Ck ck sikapnya benar-benar tak sehat.
Kejadian ini masih sangat sering saya temui di kereta.
Komentar