My Puzzle
Akhir-akhir ini saya teringat cerita dari salah seorang seniorku (kang sandy) saat saya masih berkantor di sidoluhur 14 bandung. Saat kami sedang makan siang. Nama kantinnya saya masih ingat, Warung Nasi Tasik dengan sajian khasnya adalah karedok dan pecel :D.
Awalnya beliau mengabari bahwa sedang merencanakan membangun rumah. Saya ikut senang dan bersimpati. Beliau bertanya kepada saya, 'apa impianmu de'. Ditanya begitu saya cuman melongo. Kang sandy melanjutkan obrolannya, bahwa kita seharusnya sudah memiliki gambaran tentang masa depan kita. Anggaplah gambaran itu sebuah puzzle. Ya, sebuah puzzle. Dalam bermain puzzle, kita sudah tahu gambaran akhir permainan ini seperti apa. Lalu gambaran itu dipecah menjadi kepingan-kepingan kecil. Tiba-tiba gambaran itu menghilang. Tugas kita adalah merangkai kepingan tersebut sehingga membentuk gambar utuhnya.
Sama seperti kepingan puzzle tadi, kita perlu menciptakan impian-impian di masa depan. Dengan impian tersebut kita bisa terarah dalam menentukan berbagai hal agar impian tersebut bisa tercapai dengan baik. Jika impian saja tidak kita miliki, maka tujuan hidup kita ini juga terasa hampa dan tak bermakna.
Saya lalu mulai berimajinasi, impian seperti apakah yang saya ingin wujudkan di masa depan. Sedikit demi sedikit saya tuliskan dan akhirnya selesai juga. Awalnya terasa lucu dengan apa yang saya tuliskan. Tidak ada satupun dalam impian itu yang nyata pada saat ini. Saya cuman cengar-cengir, tapi saya yakin hal ini akan terwujud. Tentu saja diperlukan usaha dan doa yang keras untuk mewujudkan ini semua. Impian itu saya tuliskan sebagai berikut:
Ibadah kepada Allah SWT adalah prioritas tertinggiku dan keluargaku. Saya adalah seorang profesional business analyst, expert programmer, system architect.
Saya memiliki sebuah perusahaan konsultan IT dengan reputasi terbaik. Sebuah world class company. Saya sering diundang sebagai pembicara dalam seminar IT dan motivasi. Saya juga sering memberikan tausiah-tausiah di radio-radio.
Saya memimpin sebuah asosiasi hobi/IT. Saya sering diundang sebagai dosen ahli di bidang system engineering di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Saya memiliki isteri dan anak-anak yang saling berbagi kebahagiaan dan semangat. Keluarga kami adalah teladan bagi masyarakat. Kami terhubung dengan keluarga besar yang sangat solid. Penuh semangat dan keceriaan.
Sesibuk apapun, kami tetap beribadah kepada Allah. Kami gemar bersilaturahmi dan bersedekah. Zakat tidak pernah kami lewatkan.
Kami tinggal di sebuah lingkungan yang sehat yang selalu membuat kami semangat dan berinovasi. Saya memiliki banyak sekali waktu luang bersama keluarga dan anak-anak. Saya sangat mencintai isteri dan anak-anak saya. Hak dan kewajiban mereka selalu terpenuhi bahkan lebih dari itu, begitupun sebaliknya.
Saya memiliki karakter optimis, penuh percaya diri, bersemangat, taktis, sabar, rendah hati, senang berkelakar. Saya memiliki wawasan dan pergaulan yang sangat luas. Saya sangat gemar berolah-raga untuk mencapai kesempurnaan fisik.
Ya Allah, itulah sekelumit cita-cita saya. Mudahkanlah hamba dalam meraihnya, tanamkan niat yang kokoh, kuatkan hamba dalam menjalaninya. Anugerahkan semangat jihad di dalam dada ini. Engkau Maha Pemberi, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka dari itu kabulkanlah doa hamba ini. Tiada tempat untuk memohon pertolongan melainkan Engkau. Aamin Ya Allah Ya Robbal Alamin.
Awalnya beliau mengabari bahwa sedang merencanakan membangun rumah. Saya ikut senang dan bersimpati. Beliau bertanya kepada saya, 'apa impianmu de'. Ditanya begitu saya cuman melongo. Kang sandy melanjutkan obrolannya, bahwa kita seharusnya sudah memiliki gambaran tentang masa depan kita. Anggaplah gambaran itu sebuah puzzle. Ya, sebuah puzzle. Dalam bermain puzzle, kita sudah tahu gambaran akhir permainan ini seperti apa. Lalu gambaran itu dipecah menjadi kepingan-kepingan kecil. Tiba-tiba gambaran itu menghilang. Tugas kita adalah merangkai kepingan tersebut sehingga membentuk gambar utuhnya.
Sama seperti kepingan puzzle tadi, kita perlu menciptakan impian-impian di masa depan. Dengan impian tersebut kita bisa terarah dalam menentukan berbagai hal agar impian tersebut bisa tercapai dengan baik. Jika impian saja tidak kita miliki, maka tujuan hidup kita ini juga terasa hampa dan tak bermakna.
Saya lalu mulai berimajinasi, impian seperti apakah yang saya ingin wujudkan di masa depan. Sedikit demi sedikit saya tuliskan dan akhirnya selesai juga. Awalnya terasa lucu dengan apa yang saya tuliskan. Tidak ada satupun dalam impian itu yang nyata pada saat ini. Saya cuman cengar-cengir, tapi saya yakin hal ini akan terwujud. Tentu saja diperlukan usaha dan doa yang keras untuk mewujudkan ini semua. Impian itu saya tuliskan sebagai berikut:
Ibadah kepada Allah SWT adalah prioritas tertinggiku dan keluargaku. Saya adalah seorang profesional business analyst, expert programmer, system architect.
Saya memiliki sebuah perusahaan konsultan IT dengan reputasi terbaik. Sebuah world class company. Saya sering diundang sebagai pembicara dalam seminar IT dan motivasi. Saya juga sering memberikan tausiah-tausiah di radio-radio.
Saya memimpin sebuah asosiasi hobi/IT. Saya sering diundang sebagai dosen ahli di bidang system engineering di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Saya memiliki isteri dan anak-anak yang saling berbagi kebahagiaan dan semangat. Keluarga kami adalah teladan bagi masyarakat. Kami terhubung dengan keluarga besar yang sangat solid. Penuh semangat dan keceriaan.
Sesibuk apapun, kami tetap beribadah kepada Allah. Kami gemar bersilaturahmi dan bersedekah. Zakat tidak pernah kami lewatkan.
Kami tinggal di sebuah lingkungan yang sehat yang selalu membuat kami semangat dan berinovasi. Saya memiliki banyak sekali waktu luang bersama keluarga dan anak-anak. Saya sangat mencintai isteri dan anak-anak saya. Hak dan kewajiban mereka selalu terpenuhi bahkan lebih dari itu, begitupun sebaliknya.
Saya memiliki karakter optimis, penuh percaya diri, bersemangat, taktis, sabar, rendah hati, senang berkelakar. Saya memiliki wawasan dan pergaulan yang sangat luas. Saya sangat gemar berolah-raga untuk mencapai kesempurnaan fisik.
Ya Allah, itulah sekelumit cita-cita saya. Mudahkanlah hamba dalam meraihnya, tanamkan niat yang kokoh, kuatkan hamba dalam menjalaninya. Anugerahkan semangat jihad di dalam dada ini. Engkau Maha Pemberi, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka dari itu kabulkanlah doa hamba ini. Tiada tempat untuk memohon pertolongan melainkan Engkau. Aamin Ya Allah Ya Robbal Alamin.
Komentar