Click in The Real Life
Iseng2, nyari film di PM dapet Click yang peran utamannya diperanin sama Adam Sandler. Jadi film itu nyeritain ttg kehidupan seorang ayah, seorang karyawan, seorang suami yang banyak sekali dilanda kesusahan dan kemalangan. Dia ingin terbebas dari segala kemalangan tersebut, sampai suatu waktu dia mendapatkan remote control ajaib yang dapat mengendalikan segalanya. Layaknya remote control TV, kita bisa mute, atur volume, pindah channel, fast forward, rewind bahkan stop kehidupan.. walah walah ni film memang rada berlebihan. Ketika dia sakit, dia bisa mempercepatnya hingga sembuh tanpa sedikitpun merasakan sakit tadi. Ketika dia terganggu oleh anak-anak saat mengerjakan desain proyeknya dimalam hari, dia bisa mempercepatnya hingga semuanya selesai begitu saja. Ketika dia malas untuk bertengkar dengan isterinya, dia dengan mudahnya mempercepat pertengkaran tsb. Dia kini tidak lagi merasakan kemalangan, pertengkaran dan gangguan anak-anaknya karena dia bisa
mempercepat kehidupan semaunya. Sampai suatu saat dia terkaget-kaget karena tiba-tiba saja dia telah berada jauh dimasa depan tanpa merasakan apapun yang telah dilaluinya. Anak-anaknya telah tumbuh dewasa, dan yang paling parah adalah dia tak tahu bahwa telah cerai dengan isterinya. Dia sedih, dan ingin mengulang kembali semuanya.
Cerita di film tersebut memang bisa saja terjadi pada siapapun. Saya mungkin merasakannya juga. Masa dari mulai SMA sampai sekarang telah berlalu kurang lebih sembilan tahun. Semua lebih banyak dihabiskan di perantauan a.k.a Bandung. Jarang sekali bertemu dengan adik-adik saya yang pada saat saya tinggalkan masih TK, masih SD. Jadi saya telah melewatkan saat-saat ketika mereka masih lucu, masih lugu,, saya sangat merindukan masa-masa itu. Kita gag bisa memaksakan semuanya kembali, yang bisa kita lakukan hanya menerima keadaan saat ini dan menikmatinya baik senang maupun susah..
mempercepat kehidupan semaunya. Sampai suatu saat dia terkaget-kaget karena tiba-tiba saja dia telah berada jauh dimasa depan tanpa merasakan apapun yang telah dilaluinya. Anak-anaknya telah tumbuh dewasa, dan yang paling parah adalah dia tak tahu bahwa telah cerai dengan isterinya. Dia sedih, dan ingin mengulang kembali semuanya.
Cerita di film tersebut memang bisa saja terjadi pada siapapun. Saya mungkin merasakannya juga. Masa dari mulai SMA sampai sekarang telah berlalu kurang lebih sembilan tahun. Semua lebih banyak dihabiskan di perantauan a.k.a Bandung. Jarang sekali bertemu dengan adik-adik saya yang pada saat saya tinggalkan masih TK, masih SD. Jadi saya telah melewatkan saat-saat ketika mereka masih lucu, masih lugu,, saya sangat merindukan masa-masa itu. Kita gag bisa memaksakan semuanya kembali, yang bisa kita lakukan hanya menerima keadaan saat ini dan menikmatinya baik senang maupun susah..
Komentar